Buruh Migran Indonesia

Pada tahun 2012-2014 Koslata telah menyelenggarakan program Pengentasan kemiskinan melalui migrasi  aman  untuk menurunkan tingkat kemiskinan para pekerja migran beserta keluarga mereka di 10 desa Di Kabupaten Sumbawa yang didanai oleh Tifa Foundation. 10 Desa tersebut adalah:

  1. Desa Ngeru (kecamatan Moyo Hilir)
  2. Desa Moyo (kecamatan Moyo Hilir)
  3. Desa Dete (kecamatan Lape)
  4. Desa Hijarah (kecamatan Lape)
  5. Desa Simu (kecamatan Marongge)
  6. , Pemasar (kecamatan Marongge)
  7. Desa Marongge (kecamatan Marongge)
  8. Desa Leseng (Kecamatan Moyo Hulu)
  9. Desa karang Dima (kecamatan labuhan badas)
  10. Desa Kukin (kecamatan Moyo Utara)

 Adapun beberapa permasalahan yang melatarbelakangi diselenggarakanya program ini antara lain:

1. Tidak maksimalnya akses layanan informasi yang cukup bagi pekerja migran  dan keluarganya

2. Pembiayaan, darimana mereka memperoleh biaya untuk berangkat ?

3. Tata kelola keuangan belum maksimal sehingga, tidak ada hasil dan menjadi BMI berulang-ulang.

4. Kapasitas, kemampuan, bahasa serta pengalaman yang terbatas karena bisa jadi baru pertama menjadi pekerja migran

5. Ancaman penipuan dari calo pencari tenaga kerja keluar negeri, apalagi menjadi pekerja illegal (tidak memiliki dokumen)

6. Keselamatan, kenyamanan selama menjadi pekerja migran

7. Keterbatasan kapasitas untuk memperoleh informasi yang baik dan benar, bukan informasi yang menyesatkan.

Dampak yang dihasilkan dari program ini adalah; pertama, pekerja migran memperoleh akses informasi dengan mudah, murah dan cepat. Kedua, pekerja migran memperoleh kemudahan untuk mengakses pinjaman untuk biaya migrasi. Ketiga, Pekerja migran dan keluarga mereka memiliki kapasitas serta berhasil mengelola hasil remitansi menjadi sebuah usaha, sehingga tidak menjadi BMI berulang-ulang. Keempat, pekerja migran terlindungi merasa  aman, nyaman dalam bermigrasi. Kelima, pekerja migran memiliki kemampuan  untuk mengolah dan memanfaatkan akses  informasi yang diperoleh.