
Oleh: Rujito MW (Koordinator Divisi Pengembangan Sumberdaya KOSLATA)
Kejadian bencana yang terjadi belakangan ini di Desa Badrain kabupaten Lombok Barat dan Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara benar-benar mengingatkan bahwa kita harus selalu waspada dalam menghadapi ancaman bencana pada situasi apapun sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir.

Bukankah berbagai ancaman bencana terus mengintip wilayah kita dan bisa datang kapan saja dengan karakteristik yang berbeda-beda. Tidak ada ketentuan bahwa masing-masing ancaman tersebut akan datang secara bergantian, tidaklah demikian, bisa saja lebih dari satu ancaman itu datang secara bersamaan. Untuk itulah seyogyanya pemerintah berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, baik itu civil society, non government organization, sektor swasta maupun stakeholder masyarakat lainnya guna membangun kondisi kesiapsiagaan dimaksud.
Terlebih lagi bulan Oktober ini yang merupakan bulan Pengurangan Risiko Bencana adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukan berbagai kegiatan dimaksud. Situasi pandemi covid 19 bukanlah merupakan kendala melainkan justru menjadi tantangan yang harus dihadapi. Konsentrasi kita dalam rangka meningkatkan kesadaran dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana bukan hanya pada ancaman pandemic covid 19, melainkan termasuk ancaman-ancaman bencana lainnya.
Berbagai cara ataupun pendekatan bisa digunakan dalam rangka menciptakan kondisi kesiapsiagaan di masyarakat tersebut dan bisa dimulai saat ini juga. Sasarannya adalah selain semua lapisan masyarakat juga dunia usaha maupun pemerintah itu sendiri.
Beberapa tahun silam, BPBD Propinsi NTB berkolaborasi dengan KOSLATA Mataram menyelenggarakan kegiatan Lomba Menulis dan Gambar bagi usia anak-anak, nyata-nyata merupakan salah satu terobosan yang amat brilyan dalam upaya meningkatkan kapasitas bagi masyarakat tersebut. Pada hari “H” kegiatan tersebut, selain lomba gambar dan menulis tentang kebencanaan juga disuguhkan satu acara teatrikal upaya masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran.
Nah peringatan Bulan PRB ditahun 2020 ini bertemakan Daerah Punya Aksi PRB. Terkait dengan tema ini maka berbagai aksi bisa dilakukan baik itu hanya terkait dengan peningkatan kapasitas, aksi-aksi yang terkait dengan kegiatan mitigasi maupun aksi-aksi yang terkait dengan penanganan terhadap kejadian bencana itu sendiri.
Aksi-aksi terkait dengan peningkatan kapasitas pun sangat banyak yang bisa dilakukan, baik itu semata-mata hanya sebatas peningkatan pengetahuannya saja atau sekaligus peningkatan keterampilannya. Peningkatan pengetahuan bisa dilakukan melalui berbagai pendekatan, bisa melalui pendekatan daring, tatap muka ataupun melalui desiminasi tulisan dan gambar. Peningkatan ketrampilan bisa dilakukan dengan pelatihan maupun simulasi.
Ya memang harus disadari bahwa untuk melihat keberhasilan dari aksi-aksi tersebut tidaklah gampang, dibutuhkan kesabaran dan ekspektasi yang sama antara pelaku dan masyarakat itu sendiri selin harus ada tujuan yang sama. Terkait dengan hal ini KOSLATA tetap berkoitmen untuk melakukan aksi tersebut walaupun skalanya masih kecil. Terkait dengan pengembangan pengetahuan, Koslata mengagendakan diskusi rutin mingguan dengan tema yang berbeda-beda, Diskusi rutin mingguan tersebut sifat umum, bisa diikuti oleh siapa saja dan dilakukan dengan pendekatan tatap muka dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan.
Dikonteks lapangan Koslata berkomitmen meningkatkan soliditas dan kapasitas bagi tim relawan yakni Tim Siaga Bencana Bencana Desa (TSBD) di Kabupaten Lombok Utara.